Hai sobat semuanya, pada kesempatan kali ini zentech akan membagikan sebuah pengalaman kecil tentang komponen elektronika yang tepatnya adalah Transistor, zentech yakin banyak dari sobat yang sudah mengetahui apa itu transistor dan juga fungsinya, tapi tidak ada salahnya zentech berbagi sedikit pengetahuan yang mungkin sobat belum tahu sebelumnya, dan jikala sobat sudah mengetahuinya bisa untuk referensi, oke langsung saja kita bahas tentang transistor
Transistor adalah komponen elektronika yang pada umumnya memiliki 3 kaki, dan mungkin emang hanya 3 kaki, karena zentech juga belum menemukan transistor lebih dari 3 kaki :v, ketiga kaki tersebut adalah Base (basis), Emiter (emitor), Collector (kolektor), ketiga kaki transistor tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda, dan transistor juga ada 2 macam yaitu PNP dan NPN, yang membedakan adalah tegangan yang melewatinya saja
Pada umunya transistor berfungsi sebagai penghantar arus (ingat transistor bekerja dengan arus [ampere (I)] bukan tegangan [volt (V)] tapi akan bekerja jika diberi tegangan dan arus) yang dikontrol oleh arus juga, bingung ya? intinya transistor akan menghantarkan arus jika diberi arus juga, lanjutkan membaca maka sobat akan sedikit demi sedikit memahaminya, oke sebelumnya bisa sobat lihat simbol transistor di bawah ini
Di atas adalah simbol transistor NPN dan PNP, dan untuk kali ini zentech hanya fokus pada NPN saja karena zentech sering menggunakannya tapi pada dasarnya PNP sama saja hanya tegangannya yang melewati berbeda, nah transistor akan menghantarkan arus dari emitor ke kolektor tapi dengan syarat ada arus dan tegangan (hanya kecil untuk transistor biasa, berbeda dengan transistor seperti mosfet) yang melewati basis dan emitor, zentech akan memberi sedikit contoh, sobat bisa lihat gambar di bawah ini
Gambar yang bawah adalah ketika rangkain menyala, untuk yang atas hanyalah skema, bisa sobat lihat dibagian kiri adalah contoh penggunaan transistor NPN dan yang kanan adalah PNP, yang membedakan hanya tegangan yang melewati basis dan emitor, untuk NPN tegangan basis adalah positif dan emitor negatif, sedangkan untuk PNP tegangan basis adalah negatif dan emitor positif, kedua jenis transistor sama-sama menghantarkan arus dari emitor ke kolektor, oke cukup itu saja contoh transistornya, zentech yakin sobat sudah banyak mengetahuinya, fungsi transistor pada umumnya disebutkan sebagai saklar dan penguat arus, mungkin ada sebagian dari sobat bertanya kenapa resistornya bernilai 1Kohm? nah untuk kasus itu zentech akan bahas lain kali tapi menurut judul artikel kali ini juga ada hubunganya dengan pertenyaan tersebut
Sekarang kita memulai pembahasan sesuai judul, zentech disini akan memberika contoh datasheet transistor NPN dengan kode TIP41C dan pasangannya untuk PNP TIP42C, yang mana transistor ini sangat populer dikalangan pecinta power amplifier :v, sobat dapat melihat mengunduh datasheetnya DI SINI
Ada beberapa poin penting untuk spesifikasi transistor, dan yang akan zentech bahas untuk kali ini hanyalah (Sobat dapat melihatnya pada bagian Absolute maximum ratings pada datasheet)
Oke cukup sekian artikel kali ini semoga bisa bermanfaat untuk sobat sekalian
Transistor adalah komponen elektronika yang pada umumnya memiliki 3 kaki, dan mungkin emang hanya 3 kaki, karena zentech juga belum menemukan transistor lebih dari 3 kaki :v, ketiga kaki tersebut adalah Base (basis), Emiter (emitor), Collector (kolektor), ketiga kaki transistor tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda, dan transistor juga ada 2 macam yaitu PNP dan NPN, yang membedakan adalah tegangan yang melewatinya saja
Pada umunya transistor berfungsi sebagai penghantar arus (ingat transistor bekerja dengan arus [ampere (I)] bukan tegangan [volt (V)] tapi akan bekerja jika diberi tegangan dan arus) yang dikontrol oleh arus juga, bingung ya? intinya transistor akan menghantarkan arus jika diberi arus juga, lanjutkan membaca maka sobat akan sedikit demi sedikit memahaminya, oke sebelumnya bisa sobat lihat simbol transistor di bawah ini
Di atas adalah simbol transistor NPN dan PNP, dan untuk kali ini zentech hanya fokus pada NPN saja karena zentech sering menggunakannya tapi pada dasarnya PNP sama saja hanya tegangannya yang melewati berbeda, nah transistor akan menghantarkan arus dari emitor ke kolektor tapi dengan syarat ada arus dan tegangan (hanya kecil untuk transistor biasa, berbeda dengan transistor seperti mosfet) yang melewati basis dan emitor, zentech akan memberi sedikit contoh, sobat bisa lihat gambar di bawah ini
Gambar yang bawah adalah ketika rangkain menyala, untuk yang atas hanyalah skema, bisa sobat lihat dibagian kiri adalah contoh penggunaan transistor NPN dan yang kanan adalah PNP, yang membedakan hanya tegangan yang melewati basis dan emitor, untuk NPN tegangan basis adalah positif dan emitor negatif, sedangkan untuk PNP tegangan basis adalah negatif dan emitor positif, kedua jenis transistor sama-sama menghantarkan arus dari emitor ke kolektor, oke cukup itu saja contoh transistornya, zentech yakin sobat sudah banyak mengetahuinya, fungsi transistor pada umumnya disebutkan sebagai saklar dan penguat arus, mungkin ada sebagian dari sobat bertanya kenapa resistornya bernilai 1Kohm? nah untuk kasus itu zentech akan bahas lain kali tapi menurut judul artikel kali ini juga ada hubunganya dengan pertenyaan tersebut
Sekarang kita memulai pembahasan sesuai judul, zentech disini akan memberika contoh datasheet transistor NPN dengan kode TIP41C dan pasangannya untuk PNP TIP42C, yang mana transistor ini sangat populer dikalangan pecinta power amplifier :v, sobat dapat melihat mengunduh datasheetnya DI SINI
Ada beberapa poin penting untuk spesifikasi transistor, dan yang akan zentech bahas untuk kali ini hanyalah (Sobat dapat melihatnya pada bagian Absolute maximum ratings pada datasheet)
- Vcbo (ini adalah tegangan maksimal yang diizinkan melewati kolektor ke basis, pada umunya seharusnya transistor tidak dilewati tegangan dari kolektor ke basis)
- Vceo (ini adalah tegangan maksimal yang diizinkan melewati kolektor ke emitor, jadi sobat dapat menggunakan transistor ini untuk tegangan dibawah 100volt)
- Vebo (ini adalah tegangan maksimal yang diizinkan melewati emitor ke basis)
- Ic (ini adalah arus maksimal yang diizinkan melewati kolektor)
- Ib (ini adalah arus maksimal yang diizinkan melewati basis)
- Ptot (ini adalah total power transistor tersebut pada suhu 25 derajat celcius)
- Tj (ini adalah temperatur maksimal yang diizinkan)
- Vbe(on), ini adalah tegangan yang melewati basis dan emitor untuk menghantarkan arus sebesar 6Ampere dari emitor ke kolektor dan bertegangan 4Volt, dengan maksimal tegangan sebesar 2Volt, tapi pada umumnya transitor akan bekerja pada tegangan minimal basis adalah 0.6Volt, tapi ingin tidak semua transistor sama, dan untuk transistor ini hanya menyertakan tegangan maksimal saja dan tidak menyertakan tegangan minimal dan tegangan normal
- hFE, ini adalah arus gain atau penggandaan arus, jika sobat menginginkan arus pada kolektor adalah 0.3Ampere dengan tegangan 4Volt maka sobat akan mendapatkan gain sebesar 30, jadi bagaimana gain ini bekerja, gain transistor adalah perkalian dari arus basis menjadi arus kolektor, jadi untuk dapat mengeluarkan arus sebesar 0.3Ampere (300 miliampere) maka arus basis hanya sebesar 10 miliampere (Ic [miliampere] / hFE = Ib [miliampere]) saja, dan inilah yang menjadikan transistor sebagai penguat arus
Oke cukup sekian artikel kali ini semoga bisa bermanfaat untuk sobat sekalian
Comments
Post a Comment